Pertumbuhan Ekonomi RI Tumbuh 5,04% di Kuartal III-2025, Daya Tahan Ekonomi Tetap Solid di Tengah Tantangan Global

Daftar Isi

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data resmi pada 5 November 2025 yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,04% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Kuartal III-2025.

Angka ini menjadi bukti bahwa perekonomian nasional masih mampu bertahan di atas 5% meski dihadapkan pada gejolak global dan moderasi konsumsi domestik.

Secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi Indonesia tumbuh 1,43% dibandingkan Kuartal II-2025.
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan ini lebih tinggi dari Q3-2024 yang sebesar 4,95%, namun sedikit lebih rendah dari 5,12% di Q2-2025.

Menurut Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, kinerja ini memperlihatkan daya tahan ekonomi yang baik, meskipun tekanan global seperti harga komoditas yang fluktuatif dan pelemahan permintaan dunia masih berlangsung.

Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Pilar Utama Pertumbuhan

Konsumsi rumah tangga kembali menjadi kontributor terbesar terhadap PDB, dengan porsi sekitar 53% dari total ekonomi nasional.
Kegiatan masyarakat meningkat seiring membaiknya daya beli dan stabilnya inflasi yang terkendali di kisaran 2,6%.

Belanja masyarakat untuk sektor transportasi, komunikasi, makanan dan minuman, serta pendidikan mengalami kenaikan signifikan.
Momentum pemulihan ini juga didukung oleh berbagai program bantuan sosial pemerintah yang tetap digulirkan sepanjang 2025.

Meski demikian, BPS mencatat adanya perlambatan konsumsi dibanding kuartal sebelumnya, karena berakhirnya periode Lebaran dan menurunnya pengeluaran rekreasi pada Juli–Agustus.

Investasi dan Belanja Pemerintah Alami Moderasi

Dari sisi investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), kontribusinya tetap positif, terutama di sektor konstruksi dan alat angkutan.
Namun, laju pertumbuhan investasi sedikit menurun akibat penundaan sejumlah proyek infrastruktur besar dan kehati-hatian investor asing di tengah ketidakpastian global.

Belanja pemerintah juga mengalami moderasi setelah lonjakan realisasi pada semester pertama 2025.
Meski begitu, pemerintah masih fokus pada belanja produktif seperti pembangunan infrastruktur dasar, digitalisasi layanan publik, dan program kesejahteraan masyarakat.

Ekspor Tetap Menjadi Penopang Kinerja Ekonomi

Sektor ekspor barang dan jasa mencatat pertumbuhan yang stabil berkat permintaan kuat terhadap produk manufaktur dan komoditas olahan.
Permintaan ekspor ke negara mitra utama seperti Tiongkok, India, dan Amerika Serikat tetap solid, terutama pada produk elektronik, otomotif, serta hasil hilirisasi nikel dan bauksit.

Sementara itu, impor tumbuh lebih lambat dibanding ekspor, sehingga neraca perdagangan tetap mencatat surplus signifikan.
Surplus ini menjadi salah satu penyangga utama pertumbuhan ekonomi di tengah pelemahan harga komoditas global.

Kinerja ekspor yang tetap kuat menegaskan pentingnya strategi hilirisasi industri yang dijalankan pemerintah.
Menurut Kementerian Investasi, program ini terbukti memperkuat rantai pasok domestik sekaligus mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

Sektor Industri, Perdagangan, dan Jasa Tumbuh Stabil

Dari sisi lapangan usaha (supply side), pertumbuhan ekonomi masih didorong oleh tiga sektor utama:

  1. Industri Pengolahan, dengan kontribusi terbesar sekitar 19% terhadap PDB nasional.
    Kinerja industri pengolahan tetap kuat berkat peningkatan produksi barang konsumsi dan hasil hilirisasi.

  2. Perdagangan Besar dan Eceran, yang mencerminkan meningkatnya mobilitas barang dan aktivitas ekonomi masyarakat di kota-kota besar.
    Pertumbuhan sektor ini juga dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas ritel dan e-commerce menjelang akhir tahun.

  3. Transportasi dan Pergudangan, yang tumbuh pesat seiring meningkatnya volume pengiriman logistik, baik domestik maupun ekspor.
    Sektor ini juga diuntungkan oleh penurunan harga bahan bakar dan meningkatnya aktivitas industri pariwisata.

Sektor informasi dan komunikasi serta jasa keuangan turut menjadi motor pertumbuhan baru, mencerminkan transformasi digital dan inklusi keuangan yang semakin luas di masyarakat.

Analisis Perbandingan: Momentum Masih Terjaga

Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, pertumbuhan 5,04% di Q3-2025 menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia masih berada di jalur yang stabil.
Meski tidak secepat kuartal sebelumnya, tren pertumbuhan di atas 5% selama empat kuartal berturut-turut menjadi sinyal positif bagi dunia usaha dan investor.

Ekonom menilai, stabilitas konsumsi, pengendalian inflasi, serta penguatan ekspor non-komoditas merupakan faktor utama yang menjaga momentum pertumbuhan.
Selain itu, stabilnya nilai tukar rupiah di kisaran Rp15.600 per dolar AS turut memberikan kepercayaan bagi pelaku pasar dan investor.

Prospek dan Tantangan Menuju Akhir 2025

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2025 dapat mencapai 5,1–5,2%, dengan dukungan konsumsi dan investasi domestik.

Namun, beberapa risiko masih membayangi:

  • Fluktuasi harga energi global yang dapat memicu tekanan inflasi impor.

  • Kebijakan suku bunga tinggi di AS dan Eropa yang berpotensi menekan arus modal masuk.

  • Ketidakpastian geopolitik internasional yang bisa mengganggu perdagangan global dan rantai pasok.

Untuk menghadapinya, pemerintah berkomitmen memperkuat demand domestik melalui peningkatan belanja infrastruktur, mendorong investasi hijau, serta menjaga stabilitas sektor keuangan.
Di sisi lain, reformasi struktural terus dijalankan agar ekonomi lebih produktif, inklusif, dan berdaya saing tinggi.

Tabel Ringkasan Kinerja Ekonomi Kuartal III-2025

Komponen Utama PDBPertumbuhan YoYKontribusi ke PDBKeterangan
Konsumsi Rumah Tangga5,2%53,1%Stabil, inflasi terkendali
Investasi (PMTB)4,5%31,2%Sedikit melambat
Belanja Pemerintah3,8%8,9%Moderasi pasca realisasi tinggi di Q2
Ekspor Barang & Jasa5,6%22,5%Masih surplus
Impor Barang & Jasa4,2%(−15,7%)Tumbuh lebih lambat dari ekspor

Pertumbuhan 5,04% di Kuartal III-2025 menegaskan bahwa perekonomian Indonesia tetap tangguh, didukung konsumsi yang kuat, ekspor positif, dan stabilitas makro yang terjaga.
Dengan langkah kebijakan yang konsisten, prospek ekonomi nasional menuju akhir tahun diyakini akan tetap solid.

Media Perbankan
Media Perbankan Media perbankan terdepan dan terpercaya di Indonesia.

Posting Komentar