Beras SPHP: Program Pemerintah untuk Menjaga Harga dan Pasokan Beras
Harga beras yang berfluktuasi sering kali menjadi beban bagi masyarakat. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (NFA) dan Perum BULOG menjalankan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Beras SPHP bukan sekadar beras murah, melainkan bagian dari strategi nasional untuk menjaga stabilitas harga, menjamin pasokan, dan mengendalikan inflasi sektor pangan.
Latar Belakang dan Tujuan SPHP
Program SPHP diluncurkan pada Juli 2023 dan kembali digencarkan pada Juli 2025 setelah evaluasi distribusi sebelumnya. SPHP merupakan transformasi dari operasi pasar beras yang dilakukan BULOG dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan terukur.
Tujuan utama program ini:
-
Menjaga harga beras di tingkat konsumen dan produsen tetap stabil.
-
Menjamin ketersediaan pasokan beras nasional.
-
Melindungi daya beli masyarakat, khususnya kelompok berpenghasilan rendah.
-
Menyeimbangkan harga di tingkat petani saat panen raya agar tidak jatuh terlalu rendah.
Sumber Pasokan dan Mekanisme Distribusi
Beras SPHP berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola BULOG. Pasokan diperoleh melalui:
-
Penyerapan gabah/beras petani lokal pada musim panen.
-
Impor beras jika stok dalam negeri tidak mencukupi, sesuai mandat pemerintah.
Distribusi dilakukan secara luas melalui:
-
Pasar tradisional lewat operasi pasar BULOG.
-
Ritel modern seperti Alfamart, Indomaret, Transmart, Hypermart.
-
Warung Pangan BULOG yang menjadi mitra resmi.
-
Platform e-commerce yang bekerja sama dengan BULOG.
Untuk memastikan keterjangkauan, pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang wajib dipatuhi seluruh kanal distribusi.
Harga Beras SPHP Terbaru (Agustus 2025)
Zona | Wilayah | HET per Kg |
---|---|---|
Zona 1 | Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, Sulawesi | Rp10.900 |
Zona 2 | Sumatera (kecuali Lampung & Sumsel), NTT, Kalimantan | Rp11.500 |
Zona 3 | Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat | Rp11.800 |
Catatan: Jika di lapangan harga melebihi HET, masyarakat berhak melapor ke Dinas Pangan atau kantor BULOG terdekat.
Kualitas dan Kemasan
Beras SPHP umumnya dikemas 5 kg dengan label resmi BULOG. Kualitasnya setara beras medium, dengan tingkat patahan maksimal 15%.
BULOG mengklaim kualitas beras SPHP kini lebih terjaga berkat perbaikan sistem penyimpanan. Meski begitu, di beberapa wilayah sempat muncul keluhan tentang aroma atau tekstur yang kurang sesuai, yang menurut BULOG biasanya disebabkan penyimpanan di pengecer, bukan dari gudang resmi.
Batas Pembelian dan Pengawasan
Untuk mencegah penimbunan dan memastikan beras tepat sasaran:
-
Pembelian biasanya dibatasi maksimal 10 kg per orang per transaksi.
-
Penjualan diprioritaskan untuk rumah tangga, bukan pedagang besar.
Pengawasan dilakukan oleh BULOG, NFA, dan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi sesuai target.
Dampak Program SPHP
Manfaat yang dirasakan:
-
Menahan laju kenaikan harga beras saat pasokan terganggu.
-
Meningkatkan rasa aman masyarakat terhadap ketersediaan pangan.
-
Menopang daya beli rumah tangga berpenghasilan rendah.
Tantangan yang dihadapi:
-
Distribusi belum merata di semua daerah.
-
Masih ditemukan penjualan di atas HET.
-
Persepsi kualitas yang bervariasi di kalangan konsumen.
Pandangan Masyarakat dan Respons Publik
Bagi banyak keluarga, beras SPHP menjadi solusi nyata saat harga beras komersial naik tajam. Konsumen merasa diuntungkan karena bisa membeli beras dengan harga terkontrol tanpa mengorbankan kualitas secara signifikan.
Namun, persepsi publik masih beragam. Sebagian menganggap kualitasnya memadai, sementara yang lain lebih memilih beras premium untuk konsumsi harian. Pemerintah dan BULOG terus melakukan edukasi dan memperluas distribusi agar manfaat SPHP lebih merata.
Perbandingan Beras SPHP vs Beras Premium
Aspek | Beras SPHP | Beras Premium |
---|---|---|
Sumber | Cadangan Beras Pemerintah (CBP) | Produsen dan penggilingan swasta |
Kualitas | Medium, patahan ≤15% | Premium, patahan ≤5% |
Kemasan Umum | 5 kg, label BULOG | 5–25 kg, berbagai merek |
Harga (Agustus 2025) | Rp10.900–Rp11.800/kg (HET) | Rp14.000–Rp16.000/kg (rata-rata pasar) |
Tujuan Program | Menjaga harga dan pasokan, intervensi pasar | Konsumsi komersial dan rumah tangga |
Ketersediaan | Terbatas di jalur distribusi resmi BULOG | Lebih luas di pasar dan ritel |
Target Konsumen | Masyarakat menengah ke bawah | Semua lapisan masyarakat |
Alur Distribusi Beras SPHP dari BULOG ke Konsumen
-
Gudang BULOG Pusat
Menyimpan Cadangan Beras Pemerintah hasil serapan lokal atau impor. -
Gudang BULOG Wilayah
Mengatur distribusi berdasarkan kuota dan kebutuhan daerah. -
Distributor & Mitra Resmi
Termasuk pasar tradisional, ritel modern, warung pangan BULOG, dan e-commerce. -
Titik Penjualan
Beras SPHP dijual ke masyarakat sesuai HET dan pembatasan pembelian. -
Konsumen Akhir
Rumah tangga membeli sesuai kebutuhan dengan harga terjangkau.
Skema ini memastikan aliran beras dari pusat hingga konsumen terpantau dan tepat sasaran.
Posting Komentar