SeaBank Aman, Kok! Ini 9 Alasan Kenapa Kamu Gak Perlu Khawatir

Daftar Isi

Pertanyaan soal keamanan SeaBank wajar muncul, apalagi di era bank digital yang serba instan tapi rawan gangguan. Untungnya, SeaBank punya sejumlah alasan kuat untuk bikin penggunanya tenang. Berikut ulasan lengkap, langsung ke poin-poin pentingnya.

1. Terdaftar Resmi dan Diawasi OJK & BI

SeaBank beroperasi sebagai PT Bank Seabank Indonesia, dan terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta diawasi langsung oleh Bank Indonesia (BI).
Status ini wajib dimiliki semua bank yang beroperasi secara sah di Indonesia. Artinya, SeaBank tunduk pada ketentuan regulasi perbankan nasional, mulai dari pelaporan berkala, audit keuangan, hingga perlindungan konsumen.

Pengawasan ini memastikan SeaBank tidak beroperasi sembarangan, serta memiliki prosedur mitigasi risiko dan manajemen dana yang sesuai standar nasional.

2. Dana Nasabah Dijamin oleh LPS

SeaBank adalah peserta resmi dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). LPS menjamin simpanan nasabah hingga Rp 2 miliar per orang per bank, dengan syarat simpanan dicatat secara resmi dan bunga tidak melebihi batas wajar.
Dengan jaminan ini, risiko kehilangan dana karena kebangkrutan bank jadi sangat kecil.

Fungsi LPS sangat penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan, termasuk bank digital seperti SeaBank.

3. Sistem Keamanan Digital yang Ketat

SeaBank menerapkan teknologi keamanan setara bank besar:

  • Autentikasi dua langkah (2FA): kombinasi password + kode OTP saat login dan transaksi.

  • Enkripsi end-to-end: melindungi data selama pengiriman, mencegah pihak ketiga menyadap.

  • Verifikasi biometrik: Face ID dan fingerprint tersedia untuk keamanan tambahan.

  • Timeout otomatis: aplikasi akan logout otomatis jika tidak digunakan dalam waktu tertentu.

Standar ini sudah mengikuti praktik terbaik dalam industri fintech dan perbankan digital global.

4. Kinerja Keuangan Sehat & Tumbuh

SeaBank tidak hanya aman secara teknis, tapi juga sehat secara finansial.
Per April 2025, SeaBank mencatat:

  • Laba bersih Rp 97 miliar (naik 88% dari tahun sebelumnya),

  • Aset Rp 37,4 triliun,

  • Capital Adequacy Ratio (CAR) di atas 24%.

Angka-angka ini menunjukkan SeaBank dikelola dengan efisien dan mampu menciptakan keuntungan berkelanjutan, bukan sekadar “bakar uang”.

5. Dukungan dari Sea Group, Induk Shopee & Garena

SeaBank dimiliki oleh Sea Group, konglomerasi teknologi dari Singapura yang mengoperasikan Shopee dan Garena. Sea Group terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE) dan memiliki nilai kapitalisasi pasar miliaran dolar.

Rekam jejak Sea Group dalam e-commerce dan game memperkuat posisi SeaBank sebagai pemain serius, bukan sekadar eksperimen startup. Ekosistem ini juga memudahkan integrasi layanan, seperti fitur ShopeePay dan belanja langsung dari aplikasi SeaBank.

6. Pengalaman Pengguna yang Dominan Positif

Mayoritas pengguna memuji SeaBank karena:

  • UI/UX aplikasinya ringan dan cepat,

  • Bunga tabungan dan deposito harian kompetitif (rata-rata 3–6% per tahun),

  • Bebas biaya transfer antarbank (menggunakan BI-Fast),

  • Aktivasi mudah dan bisa langsung digunakan.

Meski begitu, ada juga kritik terhadap respons customer service yang kadang lambat, terutama saat gangguan teknis. Namun kasus besar seperti kehilangan dana sangat jarang ditemukan dan umumnya cepat ditangani.

7. Edukasi Keamanan Aktif untuk Pengguna

SeaBank aktif mengedukasi pengguna agar tidak tertipu phishing, penipuan berkedok CS, atau undangan link palsu. Sosialisasi ini rutin dilakukan melalui media sosial, notifikasi aplikasi, hingga email resmi.

Langkah ini menunjukkan SeaBank tidak hanya mengandalkan sistem internal, tapi juga mendorong literasi digital nasabahnya.

8. Fitur Semakin Lengkap: QRIS, e-Wallet, hingga Tarik Tunai

SeaBank terus memperluas layanan. Kini, pengguna bisa:

  • Bayar dengan QRIS langsung dari aplikasi,

  • Top-up dan tarik saldo dari ShopeePay,

  • Bayar tagihan listrik, pulsa, air, dan lebih,

  • Uji coba tarik dan setor tunai lewat Indomaret/Alfamart sedang berjalan.

Infrastruktur ini membuat SeaBank makin setara dengan bank konvensional, bahkan melebihi dari segi kepraktisan.

9. Risiko Ada, Tapi Bisa Dikendalikan

Sebagai bank digital, SeaBank tetap punya tantangan:

  • Ketergantungan pada koneksi internet,

  • Kemungkinan gangguan teknis sementara,

  • Risiko penipuan siber dari pihak eksternal.

Tapi semua ini bisa dikurangi kalau pengguna:

  • Rutin memperbarui aplikasi,

  • Tidak sembarang klik tautan mencurigakan,

  • Selalu aktifkan fitur keamanan tambahan.

SeaBank juga menyediakan notifikasi instan jika ada transaksi mencurigakan, sehingga pengguna bisa segera mengambil tindakan.

Penutup

Dengan regulasi resmi, proteksi dana, sistem keamanan yang matang, reputasi grup induk kuat, serta pengalaman pengguna yang terus membaik—SeaBank telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bank digital paling aman dan kompeten di Indonesia saat ini.

Posting Komentar