IPO DKHH: Rumah Sakit Daerah Melantai di BEI, Saham Langsung Melejit 34,85%

Daftar Isi

PT Cipta Sarana Medika Tbk dengan kode emiten DKHH resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 8 Mei 2025. Perusahaan penyedia layanan kesehatan ini menjadi sorotan setelah IPO-nya mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 190 kali untuk porsi pooling.

Langkah go public ini memperkuat posisi DKHH sebagai pemain rumah sakit swasta yang ekspansif di wilayah Sukabumi dan Bekasi—area dengan pertumbuhan populasi dan kebutuhan layanan medis yang terus meningkat.

Profil Perusahaan: Fokus Layanan Kesehatan Regional

DKHH adalah operator rumah sakit tipe C yang kini mengelola tiga fasilitas:

  • RS DKH Cibadak (Sukabumi)

  • RS DKH Kedungwaringin (Bekasi)

  • RS DKH Sukatani (Bekasi)

Rumah sakit tipe C wajib memiliki minimal 100 tempat tidur dan menyediakan layanan spesialistik dasar, seperti penyakit dalam, bedah, anak, dan kebidanan/kandungan.

Posisi geografis rumah sakit-rumah sakit ini berada di area strategis yang belum terlalu padat pemain besar, memberikan peluang besar untuk menjangkau masyarakat menengah ke bawah yang mengandalkan layanan medis terjangkau.

Rincian Penawaran Saham DKHH

  • Saham Ditawarkan: 530 juta lembar (20,78% dari total saham setelah IPO)

  • Harga Penawaran: Rp132 per saham

  • Dana Dihimpun: Rp69,96 miliar

  • Waran Seri I: 265 juta unit (rasio 2:1), harga pelaksanaan Rp155

  • Underwriter: PT MNC Sekuritas

  • Periode Bookbuilding: 24–28 April 2025

  • Penawaran Umum: 2–6 Mei 2025

  • Distribusi Saham: 7 Mei 2025

  • Tanggal Pencatatan: 8 Mei 2025

Strategi Penggunaan Dana IPO

Dana hasil IPO diarahkan untuk peningkatan kualitas layanan dan kapasitas rumah sakit, dengan rincian:

  • Pembangunan gedung baru RS Cibadak: ±Rp40,7 miliar

  • Pembelian alat medis canggih (termasuk CT-Scan): ±Rp3,6 miliar

  • Renovasi sarana RS: ±Rp612 juta

  • Modal kerja: Sisanya digunakan untuk operasional, seperti pembelian obat dan logistik medis

Strategi ini menunjukkan fokus DKHH pada penguatan infrastruktur dan teknologi sebagai fondasi pertumbuhan jangka panjang.

Performa Keuangan: Stabil Tapi Perlu Diperkuat

Kinerja Januari–Oktober 2024:

  • Pendapatan: Rp126,03 miliar (naik 15,68% yoy)

  • Laba Bersih: Rp2,17 miliar (turun dari Rp5,33 miliar)

  • DER (Debt-to-Equity Ratio): 1,33 kali

  • ROE (Return on Equity): 2,74%

Penurunan laba disebabkan meningkatnya beban bunga pinjaman yang digunakan untuk mendanai ekspansi. Namun, peningkatan pendapatan menunjukkan tren pertumbuhan positif.

DKHH sendiri menargetkan laba bersih tahun 2025 meningkat hingga 191% menjadi Rp8,2 miliar, seiring mulai beroperasinya fasilitas baru dan efisiensi operasional dari penggunaan teknologi medis modern.

Performa Saham Hari Pertama

Pada hari pertama perdagangan, saham DKHH langsung menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) dan ditutup naik 34,85% ke Rp178 per saham dari harga IPO Rp132. Volume transaksi cukup tinggi, dan likuiditas saham dinilai menarik untuk investor ritel maupun institusi.

Prospek & Posisi Pasar DKHH

  1. Pasar yang Tumbuh Cepat
    Wilayah Sukabumi dan Bekasi mencerminkan potensi pertumbuhan sektor kesehatan primer yang tinggi, khususnya di tengah urbanisasi dan kesadaran kesehatan masyarakat.

  2. Dukungan Regulasi dan Tren Industri
    Pemerintah terus mendorong penguatan layanan kesehatan primer. Ini menjadi peluang bagi operator RS tipe C seperti DKHH yang berada dekat dengan komunitas.

  3. Minim Kompetitor Besar di Wilayah Operasional
    Tidak banyak rumah sakit besar yang beroperasi intensif di wilayah yang menjadi basis DKHH. Ini memberi ruang untuk membangun loyalitas pasien dan menjadi pilihan utama warga lokal.

Risiko Investasi yang Perlu Diperhatikan

  • Beban Utang
    DER sebesar 1,33 menunjukkan perusahaan masih memiliki utang yang cukup besar, walaupun masih dalam batas toleransi untuk sektor kesehatan.

  • Laba Turun
    Meski pendapatan naik, penurunan laba menunjukkan tekanan keuangan dari sisi bunga dan biaya operasional selama masa ekspansi.

  • Persaingan Regional
    Jika kompetitor besar mulai masuk ke wilayah target DKHH, perusahaan harus mampu bersaing dari sisi harga dan layanan.

Akses dan Cara Berinvestasi

Bagi investor ritel, saham DKHH sudah dapat diperdagangkan di BEI dan bisa dibeli melalui broker yang terdaftar, termasuk MNC Sekuritas. Saham ini juga menarik bagi peminat waran karena memiliki potensi kenaikan nilai tambah melalui pelaksanaan waran di masa depan.

Posting Komentar