Elon Musk Jadi Orang Pertama di Dunia dengan Kekayaan US$400 Miliar
Elon Musk kembali mencatatkan sejarah sebagai individu pertama di dunia yang mencapai kekayaan bersih sebesar US$400 miliar, atau sekitar Rp6.370 triliun (asumsi kurs Rp15.930 per dolar AS). Angka fantastis ini diungkapkan oleh Bloomberg pada Selasa (10/12/2024), yang melaporkan lonjakan besar kekayaan Musk setelah valuasi perusahaannya, SpaceX, meroket menjadi US$350 miliar.
Lonjakan Valuasi SpaceX
Valuasi SpaceX melejit setelah perusahaan dan para investornya sepakat melakukan pembelian saham internal senilai US$1,25 miliar. Pembelian ini memungkinkan investor baru dan lama untuk memperdagangkan saham tanpa memengaruhi struktur kepemilikan perusahaan. CNN berusaha menghubungi pihak SpaceX untuk konfirmasi, tetapi seperti biasanya, manajemen SpaceX cenderung tidak merespons permintaan media.
Peningkatan valuasi ini didorong oleh kesuksesan SpaceX dalam menjalankan misi luar angkasa yang ambisius. Perusahaan ini telah meluncurkan lebih dari 200 misi dengan tingkat keberhasilan hampir sempurna. Kontrak jangka panjang dengan NASA, termasuk program eksplorasi bulan Artemis, dan pengembangan Starship untuk misi Mars menjadi pilar utama peningkatan valuasi ini.
Tesla Cetak Rekor Saham
Tidak hanya SpaceX, kekayaan Musk juga terdongkrak oleh kinerja Tesla yang fenomenal. Saham Tesla ditutup pada rekor tertinggi US$424,77 pada Rabu (11/12). Kenaikan ini menandai pertumbuhan 65 persen sejak pemilu AS 2024.
Optimisme pasar terhadap Tesla dipicu oleh peningkatan produksi kendaraan listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, pengaruh Musk dalam pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump memperkuat keyakinan investor bahwa deregulasi di sektor energi hijau akan mendorong permintaan kendaraan listrik.
Tesla juga terus memperluas portofolio produk dengan meluncurkan Cybertruck dan Semi terbaru, yang telah menerima pesanan dalam jumlah besar dari konsumen global.
Portofolio Perusahaan Musk
Elon Musk bukan hanya Tesla dan SpaceX. Ia juga memimpin beberapa perusahaan inovatif lainnya, seperti:
Neuralink: Mengembangkan teknologi antarmuka otak-komputer yang berpotensi merevolusi cara manusia berinteraksi dengan teknologi.
xAI: Startup kecerdasan buatan ini fokus pada pengembangan AI yang lebih transparan dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah kompleks. Valuasi perusahaan ini dilaporkan melonjak menjadi US$50 miliar pada November 2024.
The Boring Company: Berfokus pada pembangunan terowongan transportasi bawah tanah untuk mengurangi kemacetan di kota-kota besar.
Selain itu, Musk juga menjadi salah satu penggerak utama dalam mengintegrasikan teknologi mutakhir di sektor infrastruktur dan transportasi publik.
Kolaborasi dengan Pemerintahan Trump
Dalam langkah yang mengejutkan, Musk dikabarkan akan bekerja sama dengan Vivek Ramaswamy untuk memimpin "Department of Government Efficiency" (DOGE). Departemen ini adalah inisiatif baru dari pemerintahan Trump yang bertujuan untuk mereformasi birokrasi pemerintah dan meningkatkan efisiensi administrasi.
Musk dipilih karena pengalamannya dalam menciptakan solusi inovatif yang berhasil mengubah cara kerja berbagai industri. Program DOGE diperkirakan akan memanfaatkan teknologi berbasis AI dan automasi untuk mempercepat proses administrasi pemerintah.
Dominasi dalam Bloomberg Billionaires Index
Menurut Bloomberg Billionaires Index, Elon Musk menambahkan kekayaan sebesar US$136 miliar sejak awal November 2024. Dengan total kekayaan US$400 miliar, ia unggul jauh dari Jeff Bezos, yang berada di posisi kedua dengan kekayaan sekitar US$260 miliar. Selisih yang signifikan ini menjadikan Musk semakin tak tergoyahkan di puncak daftar orang terkaya dunia.
Namun, perjalanan Musk tidak sepenuhnya mulus. Baru-baru ini, pengadilan Delaware menolak paket kompensasi Musk senilai US$101 miliar dari Tesla. Meskipun begitu, nilai tersebut tetap dihitung oleh Bloomberg berdasarkan harga saham Tesla saat ini, yang masih menyumbang sekitar US$120 miliar dalam total kekayaannya.
Masa Depan Kekayaan Musk
Di usia 53 tahun, Elon Musk menunjukkan bahwa batasan hanya ada dalam pikiran. Dengan portofolio bisnis yang mencakup energi terbarukan, kecerdasan buatan, eksplorasi luar angkasa, dan transportasi, ia terus mendorong inovasi yang berdampak global.
Proyek ambisius seperti kolonisasi Mars melalui SpaceX, pengembangan teknologi baterai generasi baru oleh Tesla, hingga revolusi transportasi bawah tanah oleh The Boring Company menjadi bukti bahwa kekayaan Musk tidak hanya berasal dari kepemilikan saham, tetapi juga dari kontribusinya terhadap masa depan teknologi.
Jika tren pertumbuhan saat ini terus berlanjut, Elon Musk tidak hanya akan mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya di dunia, tetapi juga sebagai tokoh visioner yang menginspirasi perubahan besar di abad ke-21.
Posting Komentar